Jumat, 13 April 2018

Situs Pemerintah Korea Utara Bermasalah, Hacker Bebas Menyerang Kim Jong-Un

Jakarta - Sebuah laman website yang dikelola pemerintah Korea Utara mengalami gangguan, akibatnya para pengguna media sosial mengakses akun Twitter yang justru menyerang pemerintah.
Situs Our Nation School, yang mengajarkan filosofi dari mantan pemimpin Poker Online Korea Utara Kim Il-Sung, semestinya mengarahkan pengguna ke akun Twitter @Juche_School. Namun kali ini justru mengarahkan pengguna ke akun @ Juche_School1, yang dijalankan oleh orang-orang jahil yang diidentifikasi sebagai Cyber Anakin, lapor situs North Korea Web.

"Saya lihat akun Twitter yang mereka tautkan dalam situs tersebut tak bertuan," kata Cyber Anakin, "jadi saya jahili saja."

Akun palsu tersebut menampilkan foto-foto yang menghina pemimpin Judi Online tertinggi Kim Jong-un, serta catatan Korea Utara yang buruk di bidang HAM.
Warga Korea Utara tidak memiliki akses ke internet global, dan situs Our Nation School ini ditujukan untuk masyarakat di luar Korea Utara.
Di Korea Utara sendiri Twitter serta layanan media sosial lainnya tidak tersedia.
Berawal dari matinya Kim Jong-nam
Ketika dihubungi oleh BBC, pihak Cyber Anakin mengatakan tindakan mereka termotivasi oleh kematian saudara tiri Kim Jong-un, Kim Jong-nam di bandara Kuala Lumpur pada tahun 2017, yang diyakini luas merupakan pembunuhan yang dirancang oleh Korea Utara. Dua perempuan diadili atas kematiannya, termasuk Siti Aisyah, seorang perempuan Indonesia namun mereka mengaku telah ditipu untuk melakukan serangan itu karena mengiranya sebagai bagian dari lelucon untuk sebuah program TV.

Cyber Anakin juga mengklaim telah meretas situs website Judi Poker Online Asosiasi Persahabatan Korea cabang AS. Ini kelompok pro-rezim yang menerbitkan artikel pro-Pyongyang dan mempromosikan liburan di Korea Utara.
Hingga Kamis (12/4), akun Our Nation School yang berbasis di Cina namun dikelola oleh Korea Utara masih terhubung dengan akun palsu tersebut.
Belum jelas, apa yang kemudian atau akan terjadi pada orang-orang yang mengelola situs pemerintah Korea Utara yang mendapat gangguan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar